
Adab Ziarah Kubur 2025
masjidku.id – Adab Ziarah Kubur 2025 mencerminkan cara Rasulullah SAW mengunjungi makam untuk mendoakan almarhum dan mengingat akhirat. Dalam Islam, ziarah kubur dianjurkan untuk memperkuat iman, namun harus dilakukan dengan adab yang benar, seperti mengucap salam dan membaca surat pendek. Dengan mengikuti sunnah, ziarah menjadi ibadah yang mendatangkan rahmat bagi peziarah dan yang diziarahi. Berikut enam adab ziarah kubur yang sesuai sunnah untuk diterapkan pada 2025.
Makna Ziarah Kubur dalam Islam
Ziarah kubur adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam untuk mengingat kematian dan mendoakan almarhum. Menurut Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah karya M. Nashiruddin al-Albani, Rasulullah SAW mendorong umatnya berziarah untuk memperkuat kesadaran akan akhirat. Adab Ziarah Kubur 2025, sebagaimana dijelaskan dalam NU Online (,,), bertujuan menjaga kesucian ibadah dan menghormati penghuni makam.
Ziarah bukan sekadar kunjungan, tetapi momen introspeksi. Rasulullah SAW mencontohkan ziarah dengan doa dan kesederhanaan, memberikan teladan bagi umat Islam. Dengan adab yang benar, ziarah membawa manfaat spiritual bagi peziarah dan rahmat bagi almarhum.
Adab 1: Mengucap Salam kepada Penghuni Makam
Adab pertama Adab Ziarah Kubur 2025 adalah mengucapkan salam saat tiba di makam. Peziarah dianjurkan menghadap makam dan mengucapkan: Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum laahiquun. As’alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah (HR Muslim), yang berarti: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukmin dan muslim, kami insyaallah menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian.”
Salam ini, seperti dijelaskan Rumaysho (,,), menunjukkan penghormatan dan doa keselamatan. Mengucapkannya dengan khusyuk memperkuat nilai spiritual ziarah, mencerminkan kerendahan hati di hadapan Allah SWT.
Adab 2-3: Melepas Alas Kaki dan Membaca Surat Pendek
Adab kedua adalah melepas alas kaki saat melangkah di area makam, sebagai tanda penghormatan. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW menegur seseorang yang memakai sandal di kuburan: “Lepaslah sandalmu!” (HR Abu Daud). Adab ini, menurut Muslim.or.id (,,), menjaga kesucian makam dan menghindari gangguan bagi penghuninya.
Adab ketiga adalah membaca surat pendek, seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas, untuk mendatangkan rahmat bagi almarhum. Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani menyatakan bahwa bacaan ini memberikan pahala bagi peziarah dan kebaikan bagi mayit jika dilakukan dengan ikhlas.
Adab 4-5: Mendoakan Mayit dan Menghindari Duduk di Makam
Adab keempat adalah mendoakan mayit, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW saat mengunjungi makam sahabatnya. Doa diucapkan menghadap kiblat, dengan tangan boleh diangkat, memohon ampunan dan rahmat. Menangis diperbolehkan, tetapi tidak berlebihan hingga meratap, sebagaimana Rasulullah menangis di makam ibunya tanpa ratapan (,,).
Adab kelima Adab Ziarah Kubur 2025 adalah tidak duduk atau berjalan di atas makam. Dalam hadits riwayat Muslim: “Duduk di atas bara api lebih baik daripada duduk di atas kubur” (HR Muslim). Peziarah boleh berjalan di sisi atau antar makam, menjaga kesopanan dan menghormati almarhum.
Adab 6 dan Inspirasi dari Ziarah
Adab keenam adalah menyiram air di makam, sebagaimana Rasulullah SAW menyiram air di makam putranya, Ibrahim, dan meletakkan kerikil (HR Tirmidzi). Praktik ini, menurut Republika (,,), melambangkan kasih sayang dan doa untuk almarhum, meski tidak wajib.
Adab Ziarah Kubur 2025 mengajarkan keseimbangan antara penghormatan kepada almarhum dan kesadaran akan akhirat. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah, ziarah menjadi ibadah yang memperkuat iman dan empati. Kisah ini menginspirasi umat Islam untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran, menghargai kematian sebagai pengingat, dan berbuat baik demi kebahagiaan dunia dan akhirat.