
Masjidku.id – Indonesia memiliki banyak situs religi yang menjadi destinasi wisata sekaligus saksi sejarah penyebaran Islam. Salah satunya adalah Makam Sunan Muria yang terletak di lereng Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah. Makam ini menjadi salah satu tujuan utama peziarah yang ingin mengenang jasa salah satu tokoh besar Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara.
Profil Singkat Sunan Muria
Sunan Muria memiliki nama asli Raden Umar Said, putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq. Beliau dikenal sebagai ulama yang rendah hati, dekat dengan masyarakat pedesaan, dan lebih memilih berdakwah di daerah terpencil dibanding di pusat kota.
Metode dakwah Sunan Muria menekankan kearifan lokal. Beliau menggunakan media kesenian, budaya, dan pendekatan tradisional untuk menyebarkan Islam secara damai. Tidak heran jika ajaran Islam di wilayah pedalaman Jawa bisa diterima masyarakat dengan mudah.
Lokasi Makam Sunan Muria
Makam Sunan Muria berada di Colo, Dawe, Kudus, tepat di lereng Gunung Muria pada ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai makam, peziarah harus mendaki ratusan anak tangga atau menggunakan jasa ojek dan kendaraan khusus yang tersedia di area bawah.
Meski aksesnya cukup menantang, perjalanan menuju makam terasa menyejukkan karena dikelilingi hutan pinus, udara pegunungan yang segar, serta pemandangan indah khas lereng Muria.
Keunikan Makam Sunan Muria
Beberapa hal menarik yang membuat Makam ini istimewa antara lain:
- Arsitektur Tradisional Jawa
Kompleks makam menggunakan bangunan joglo khas Jawa dengan ornamen sederhana, menegaskan nuansa kearifan lokal yang sesuai dengan dakwah Sunan Muria. - Suasana Religius
Ribuan peziarah datang setiap hari, terutama pada malam Jumat dan bulan-bulan tertentu. Suasana doa dan lantunan zikir membuat tempat ini terasa sakral. - Tradisi Ziarah
Banyak peziarah datang untuk berdoa, mengenang perjuangan Wali Songo, sekaligus meminta doa restu agar mendapat ketenangan batin. - Lingkungan Alami
Lokasi di Gunung Muria memberikan suasana alami yang menenangkan, sehingga ziarah ke makam ini juga terasa seperti wisata alam.
Nilai Sejarah dan Spiritualitas
Makam Sunan Muria bukan sekadar tempat peristirahatan seorang wali, tetapi juga simbol perjalanan dakwah Islam di Nusantara. Beliau adalah contoh ulama yang mengajarkan Islam dengan cara damai, membumi, dan menyatu dengan masyarakat.
Kisah hidup Sunan Muria memberikan pelajaran bahwa keberhasilan dakwah tidak hanya bergantung pada kekuatan retorika, tetapi juga pada kemampuan beradaptasi dengan budaya dan tradisi setempat.
Wisata Religi dan Ekonomi Lokal
Keberadaan makam ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Aktivitas ziarah menciptakan peluang ekonomi bagi warga lokal, mulai dari penyedia jasa transportasi, pedagang makanan, penjual cendera mata, hingga penginapan sederhana.
Selain itu, kawasan Colo di Gunung Muria juga menawarkan daya tarik wisata alam, seperti air terjun Montel dan perkebunan kopi, sehingga perjalanan ziarah bisa dikombinasikan dengan wisata alam.
Tips Berziarah ke Makam Sunan Muria
Bagi yang berencana mengunjungi Makam Sunan Muria, berikut beberapa tips praktis:
- Gunakan pakaian sopan dan nyaman karena lokasi cukup tinggi dan berhawa sejuk.
- Siapkan fisik jika ingin naik tangga menuju kompleks makam.
- Hormati tradisi dan suasana religius dengan menjaga sikap serta ucapan.
- Beli oleh-oleh atau produk lokal untuk membantu perekonomian masyarakat setempat.
Penutup
Makam Sunan Muria di Kudus, Gunung Muria adalah salah satu destinasi wisata religi terpenting di Indonesia. Selain menjadi tempat ziarah, makam ini juga menyimpan nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang mendalam.
Mengunjungi makam ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin untuk mengenang jasa para wali dalam menyebarkan Islam dengan damai. Dari lereng Gunung Muria, pesan Sunan Muria tetap hidup: Islam adalah agama yang ramah, membumi, dan penuh kebijaksanaan.