
Makam Sunan Ampel, Jejak Dakwah Islam di Surabaya
Masjidku.id – Surabaya tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Salah satu bukti sejarah tersebut adalah Makam Sunan Ampel, salah satu destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi setiap tahun. Sunan Ampel, atau Raden Rahmat, merupakan salah satu anggota Wali Songo yang memiliki peran besar dalam mengajarkan Islam di tanah Jawa.
Kini, makam beliau menjadi pusat spiritual, budaya, dan sejarah yang tidak hanya menarik umat Islam, tetapi juga wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam perjalanan dakwah di Jawa.
Sejarah Singkat Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Beliau lahir pada awal abad ke-15 dan diyakini sebagai keturunan dari Nabi Muhammad SAW melalui jalur Arab Hadramaut. Sunan Ampel datang ke tanah Jawa sekitar tahun 1440 M dan kemudian menetap di Surabaya.
Dengan pendekatan yang bijaksana, Sunan Ampel menyebarkan Islam melalui pendidikan, dakwah, dan teladan hidup sederhana. Beliau juga di kenal sebagai guru dari para wali besar lainnya, termasuk Sunan Giri dan Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak.
Lokasi Makam Sunan Ampel
Makam ini berada di kawasan Kampung Arab, Surabaya, tepatnya di Jalan Ampel Masjid No. 53. Kawasan ini juga di kenal sebagai pusat perdagangan yang ramai, di kelilingi toko oleh-oleh, kitab, serta pernak-pernik Islami.
Untuk menuju ke makam, pengunjung melewati gang kecil yang di penuhi pedagang. Suasana religius bercampur dengan nuansa budaya Arab-Jawa yang khas, menjadikan perjalanan ziarah semakin berkesan.
Kompleks Makam dan Masjid Ampel
Kompleks makam Sunan Ampel terintegrasi dengan Masjid Ampel, salah satu masjid tertua di Indonesia yang di bangun pada tahun 1421 M oleh Sunan Ampel sendiri. Masjid ini masih berdiri kokoh dengan arsitektur tradisional Jawa bercampur sentuhan Arab.
Makam ini berada di sisi barat kompleks masjid, di kelilingi cungkup dengan pintu gerbang khas arsitektur Islam Jawa. Di dalam area makam, pengunjung biasanya membaca doa, tahlil, dan berziarah untuk mengenang jasa beliau dalam menyebarkan Islam.
Selain makam Sunan Ampel, di kompleks ini juga terdapat makam istri beliau, Nyai Condrowulan, serta beberapa murid dan tokoh penyebar Islam lainnya.
Aktivitas Ziarah dan Wisata Religi
Setiap hari, ratusan orang berkunjung ke Makam Sunan Ampel untuk berziarah. Jumlah pengunjung meningkat tajam pada bulan Ramadan, Maulid Nabi, atau peringatan haul Sunan Ampel.
Aktivitas ziarah biasanya di isi dengan doa bersama, pembacaan tahlil, hingga refleksi nilai dakwah yang di wariskan oleh Sunan Ampel. Banyak peziarah yang datang tidak hanya dari Surabaya, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.
Nilai Spiritual dan Budaya
Ziarah ke Makam Sunan Ampel bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai kehidupan yang di ajarkan beliau. Sunan Ampel menekankan pentingnya akhlak mulia, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Ajarannya yang di kenal dengan falsafah “Moh Limo” (tidak melakukan lima hal tercela: judi, mabuk, mencuri, berzina, dan membunuh) masih relevan hingga kini.
Selain itu, kawasan Ampel juga menjadi bukti akulturasi budaya Arab dan Jawa. Kehidupan masyarakat sekitar, arsitektur bangunan, hingga kuliner khasnya mencerminkan perpaduan yang harmonis.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Keberadaan makam Sunan Ampel memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitar. Banyak warga yang menggantungkan penghasilan dari aktivitas wisata religi ini, seperti berdagang makanan khas, pernak-pernik Islami, hingga menyediakan jasa pemandu ziarah.
Selain itu, kawasan Ampel juga memperkuat identitas Surabaya sebagai kota dengan sejarah religius yang kaya. Bagi pemerintah daerah, destinasi ini menjadi salah satu ikon wisata unggulan yang memadukan sejarah, religi, dan budaya.
Penutup
Makam Sunan Ampel di Surabaya adalah salah satu situs penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Sebagai pusat dakwah Wali Songo, makam ini menyimpan nilai spiritual, budaya, dan sejarah yang terus hidup hingga kini.
Ziarah ke makam Sunan Ampel tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga menjadi kesempatan untuk belajar dari warisan dakwah beliau yang penuh kebijaksanaan. Surabaya, dengan keberadaan makam ini, semakin kaya akan makna religius dan budaya yang patut dijaga serta dilestarikan.