
Makam Syekh Syarif Hidayatullah di Cirebon menjadi tujuan wisata religi populer, peninggalan Wali Songo dengan sejarah Islam yang kaya.
Indonesia memiliki banyak situs bersejarah yang menjadi tujuan wisata religi umat Islam. Salah satunya adalah Makam Syekh Syarif Hidayatullah di Cirebon, Jawa Barat, yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Beliau adalah salah satu tokoh penting dari Wali Songo, sembilan ulama besar yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Makam ini tidak hanya menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi, tetapi juga simbol sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Dengan arsitektur khas, suasana sakral, serta nilai spiritual yang tinggi, makam Sunan Gunung Jati menjadi salah satu destinasi religi utama di Indonesia.
BACA JUGA : Kubah Makam Diraja, Keagungan Royal Mausoleum dalam Sejarah
Sejarah Syekh Syarif Hidayatullah
Syekh Syarif Hidayatullah lahir sekitar tahun 1448 di Mesir dari pasangan bangsawan Arab dan putri Pajajaran. Beliau kemudian menetap di Cirebon, menikah dengan putri kerajaan setempat, dan memimpin Kesultanan Cirebon.
Di kenal dengan nama Sunan Gunung Jati, beliau berperan besar dalam penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sekitarnya. Ajaran beliau mengedepankan dakwah dengan pendekatan budaya, sehingga Islam mudah di terima oleh masyarakat Jawa.
Sunan Gunung Jati wafat pada tahun 1568 dan di makamkan di Desa Astana, Gunung Jati, sekitar 6 km dari pusat Kota Cirebon.
Lokasi Makam Syekh Syarif Hidayatullah
Makam Syekh Syarif Hidayatullah terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya sangat mudah di jangkau, sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kota Cirebon.
Area makam berada di kawasan perbukitan kecil, sehingga sering di sebut sebagai “Astana Gunung Jati”.
Arsitektur dan Kompleks Makam
Kompleks makam Sunan Gunung Jati memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara gaya Jawa, Islam, dan Tiongkok.
Ciri Khas Kompleks Makam:
- Pintu Gerbang Bertingkat: Makam memiliki sembilan pintu, melambangkan sembilan Wali Songo. Namun, hanya beberapa pintu yang di buka untuk peziarah.
- Ukiran dan Kaligrafi: Dinding dan pintu di hiasi kaligrafi Arab, ukiran kayu, serta keramik khas Tiongkok kuno.
- Bangunan Berundak: Makam utama berada di bagian paling atas, hanya di buka untuk waktu-waktu tertentu dan tidak semua orang bisa masuk.
- Suasana Religius: Kawasan ini selalu di jaga kesakralannya, dengan suasana tenang dan khidmat.
Tradisi Ziarah
Makam Sunan Gunung Jati setiap hari ramai di kunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ziarah ini biasanya di lakukan untuk:
- Berdoa dan Mengirimkan Doa
Peziarah membaca doa, tahlil, dan Al-Fatihah untuk mengenang jasa Sunan Gunung Jati. - Mengharap Barokah
Sebagian peziarah percaya bahwa berkunjung ke makam wali dapat membawa ketenangan dan keberkahan. - Belajar Sejarah
Banyak pelajar, peneliti, dan wisatawan yang datang untuk mempelajari sejarah penyebaran Islam di Jawa.
Peran Sunan Gunung Jati dalam Penyebaran Islam
Sebagai bagian dari Wali Songo, Sunan Gunung Jati memainkan peran penting dalam dakwah Islam di Jawa Barat. Beliau di kenal bijaksana dan toleran, menggunakan pendekatan budaya lokal untuk memperkenalkan Islam.
Selain itu, beliau juga mendirikan Kesultanan Cirebon yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat penyebaran Islam. Jejak beliau masih terlihat dalam tradisi masyarakat Cirebon hingga kini.
Tips Berkunjung ke Makam Syekh Syarif Hidayatullah
- Gunakan Pakaian Sopan – Karena area makam adalah tempat suci, pengunjung disarankan berpakaian rapi dan tertutup.
- Ikuti Tata Tertib – Hormati aturan yang berlaku, terutama di area makam utama.
- Datang di Hari Biasa – Jika ingin suasana lebih tenang, kunjungi makam di luar akhir pekan atau hari besar Islam.
- Bawa Bekal Spiritual – Ziarah sebaiknya dilakukan dengan niat ibadah, bukan sekadar wisata.
- Jangan Lupa Menjelajah Cirebon – Selain makam, Cirebon juga terkenal dengan keraton dan kuliner khasnya.
Kesimpulan
Makam Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) di Cirebon adalah destinasi religi penting di Indonesia. Selain menjadi tempat ziarah, makam ini juga menyimpan sejarah panjang masuknya Islam di Jawa Barat.
Dengan arsitektur unik, suasana religius, serta nilai sejarah yang tinggi, makam ini tidak hanya menjadi tujuan umat Muslim, tetapi juga wisatawan yang ingin memahami jejak Wali Songo dalam penyebaran Islam di Nusantara.