
Masjidku.id – Masjid Walanda Maros, masjid tua bersejarah di Sulawesi Selatan yang menyimpan jejak penyebaran Islam dan perpaduan budaya lokal.
Sejarah Berdirinya Masjid Walanda Maros
Masjid Walanda yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu masjid bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh. Kata “Walanda” berasal dari sebutan lokal yang merujuk pada bangsa Belanda, karena masjid ini pernah menjadi saksi bisu masuknya pengaruh kolonial di Sulawesi. Meskipun demikian, masjid ini tetap identik dengan identitas Islam dan budaya lokal masyarakat Bugis-Makassar.
Masjid Walanda didirikan pada masa awal penyebaran Islam di wilayah Maros. Arsitekturnya menampilkan perpaduan antara gaya tradisional Bugis, pengaruh Islam klasik, dan sentuhan kolonial yang masih bisa di lihat dari beberapa detail bangunannya. Sejarahnya tidak lepas dari perkembangan syiar Islam yang menyebar dari Kerajaan Gowa-Tallo hingga ke pedalaman Maros.
Arsitektur dan Keunikan Bangunan Masjid Walanda Maros
Salah satu daya tarik utama Masjid Walanda adalah gaya arsitekturnya yang unik. Masjid ini di bangun menggunakan kayu ulin dan material tradisional yang tahan lama. Atapnya berbentuk limas berundak khas arsitektur Bugis-Makassar, menyerupai rumah adat yang di sebut rumah panggung.
Di bagian dalam, terdapat tiang-tiang kayu besar yang menjadi penopang utama bangunan. Tiang ini bukan sekadar struktur fisik, melainkan juga memiliki makna filosofis: melambangkan kekuatan iman dan kebersamaan masyarakat.
Beberapa bagian dinding dan pintu menunjukkan pengaruh kolonial Belanda, seperti jendela berukuran besar dengan kisi-kisi yang memungkinkan cahaya alami masuk. Perpaduan ini menjadikan Masjid Walanda sebagai contoh akulturasi budaya yang langka dan bernilai historis tinggi.
BACA JUGA : Puasa Ramadhan: Lebih dari Menahan Lapar dan Dahaga
Peran Sosial dan Religius Masjid Walanda Maros
Masjid Walanda tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Maros. Sejak dulu, masjid ini menjadi lokasi pengajaran Al-Qur’an, diskusi agama, serta tempat bermusyawarah para tokoh masyarakat.
Di bulan Ramadhan, suasana masjid semakin hidup. Warga berkumpul untuk melaksanakan tarawih, tadarus, hingga buka puasa bersama. Tradisi ini terus berlangsung turun-temurun, memperkuat peran masjid sebagai pusat kebersamaan umat.
Selain itu, Masjid Walanda juga menjadi tujuan wisata religi. Banyak pengunjung datang bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga menelusuri jejak sejarah Islam di Sulawesi Selatan. Kehadiran masjid ini menegaskan bahwa Islam di Maros berkembang dengan kuat, berakar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Nilai Sejarah dan Simbol Perlawanan
Masjid Walanda menyimpan cerita sejarah panjang, termasuk masa kolonial. Pada zamannya, masjid ini pernah menjadi simbol perlawanan masyarakat setempat terhadap penjajah. Di sekitar masjid, sering di adakan pertemuan rahasia untuk membicarakan strategi melawan dominasi asing.
Karena itulah, Masjid Walanda tidak hanya di kenang sebagai rumah ibadah, melainkan juga simbol perjuangan. Nilai sejarah ini membuatnya di lindungi sebagai salah satu aset budaya penting di Kabupaten Maros.
Upaya Pelestarian
Seiring berjalannya waktu, Masjid Walanda beberapa kali mengalami renovasi, namun bentuk aslinya tetap dipertahankan. Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat menjaga keaslian struktur utama, terutama bagian atap, tiang kayu, dan ornamen khas Bugis-Makassar.
Upaya pelestarian ini penting bukan hanya untuk menjaga fungsi ibadah, tetapi juga melestarikan warisan budaya dan sejarah. Banyak generasi muda Maros yang dilibatkan dalam kegiatan sosial di masjid ini agar tetap mengenal nilai-nilai leluhur dan pentingnya menjaga warisan Islam di daerahnya.
Wisata Religi dan Edukasi
Masjid Walanda kini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Sulawesi Selatan. Para pengunjung bisa melihat langsung bagaimana perpaduan budaya lokal, Islam, dan kolonial tertuang dalam bangunan masjid ini. Selain itu, pengunjung juga dapat belajar tentang peran penting masjid dalam penyebaran Islam di Maros.
Kunjungan ke Masjid Walanda biasanya disertai dengan penjelasan dari tokoh masyarakat atau pengurus masjid yang menceritakan sejarah dan filosofi di balik bangunan. Hal ini menjadikan pengalaman berkunjung tidak sekadar wisata, tetapi juga edukasi yang memperkaya wawasan tentang Islam di Nusantara.
Kesimpulan
Masjid Walanda Maros adalah bukti nyata perpaduan antara agama, budaya, dan sejarah. Sebagai salah satu masjid tua di Sulawesi Selatan, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga simbol perjuangan, pusat kegiatan sosial, serta destinasi wisata religi yang bernilai tinggi.
Menjaga keberadaan Masjid Walanda berarti menjaga warisan peradaban Islam di Maros, sekaligus melestarikan identitas budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan sejarah yang panjang dan keunikan arsitektur yang memikat, Masjid Walanda pantas menjadi kebanggaan dan inspirasi generasi kini maupun mendatang.