
Masjidku.id – Ziarah ke makam Jalaluddin Rumi di Konya, Turki, menjadi perjalanan spiritual penuh makna untuk mengenal sang sufi besar dunia Islam.
Di jantung kota Konya, Turki, berdiri sebuah tempat suci yang menjadi tujuan jutaan peziarah dan pencinta spiritualitas dari seluruh dunia — Makam Jalaluddin Rumi.
Rumi bukan hanya seorang penyair, melainkan simbol cinta, kebijaksanaan, dan kedamaian universal dalam tradisi Islam Sufi.
Ziarah ke makamnya bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan batin yang menghubungkan manusia dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang abadi.
Siapa Jalaluddin Rumi?
Jalaluddin Muhammad Rumi lahir pada tahun 1207 M di Balkh (kini wilayah Afghanistan) dan wafat pada tahun 1273 M di Konya, Turki.
Ia di kenal sebagai ulama, filsuf, dan penyair sufi yang ajarannya menembus batas agama, bangsa, dan waktu.
Karya terbesarnya, Masnawi al-Ma’nawi, di sebut sebagai “Al-Qur’an dalam bahasa Persia” karena berisi nasihat spiritual, kisah moral, dan renungan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
Bagi Rumi, cinta adalah inti dari kehidupan. Ia berkata:
“Cinta adalah jembatan antara dirimu dan segalanya.”
Pemikiran Rumi tidak hanya memengaruhi dunia Islam, tetapi juga di terima luas di Barat.
Puisi dan ajarannya menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh besar dunia seperti Goethe, Emerson, hingga Deepak Chopra.
Lokasi dan Sejarah Makam Jalaluddin Rumi
Makam Jalaluddin Rumi terletak di Museum Mevlana (Mevlana Müzesi), di pusat kota Konya, Turki bagian tengah.
Kompleks ini awalnya merupakan tekke (pusat tarekat sufi) dan madrasah yang didirikan oleh Sultan Alauddin Kayqubad pada abad ke-13, sebagai tempat tinggal Rumi dan murid-muridnya.
Setelah Rumi wafat pada tahun 1273, tubuhnya di makamkan di area ini dan di bangunlah kubah berwarna hijau zamrud (Kubbe-i Hadra) di atasnya. Kubah ini kini menjadi ikon spiritual Konya dan simbol cinta abadi.
Arsitektur makamnya memadukan unsur Seljuk dan Ottoman, di hiasi kaligrafi indah serta ukiran ayat-ayat Al-Qur’an.
Di dalam kompleks terdapat:
- Ruang makam Rumi dan keluarga
- Ruang meditasi para darwis (pengikut tarekat Mevlevi)
- Perpustakaan kuno
- Ruang pamer peninggalan pribadi Rumi, termasuk naskah puisi, pakaian, dan alat musik sufi seperti rebab dan ney.
BACA JUGA : Ziarah Religi ke Gunung Sinai Mesir: Menapak Jejak Suci
Makna Spiritual Ziarah ke Makam Rumi
Ziarah ke makam Rumi bukan hanya tentang penghormatan terhadap seorang tokoh besar, tetapi juga pengalaman rohani yang mendalam.
Bagi para peziarah Muslim, tempat ini adalah simbol cinta kepada Tuhan (mahabbah ilahiyah) — inti dari ajaran tasawuf.
Ketika melangkah ke dalam kompleks makam, suasana hening dan aroma dupa menciptakan nuansa spiritual yang mendalam.
Lantunan doa dan musik sufi pelan terdengar di udara, mengingatkan setiap pengunjung bahwa jiwa manusia selalu mencari kedamaian dan kebenaran.
Di sekitar makam, terukir kalimat terkenal dari Rumi yaitu:
“Jangan menangis karena aku tiada,
Aku tidak mati, hanya berpindah tempat.”
Kata-kata ini mencerminkan pandangan Rumi tentang kematian — bukan sebagai akhir, melainkan pertemuan kembali dengan Sang Kekasih, Allah.
Tarekat Mevlevi dan Tari Sema: Warisan Rumi
Ziarah ke makam Rumi juga memberikan kesempatan untuk mengenal Tarekat Mevlevi, sebuah ordo sufi yang didirikan oleh para pengikut Rumi setelah wafatnya.
Ciri khas dari tarekat ini adalah tarian Sema, atau yang di kenal sebagai Whirling Dervishes — tarian berputar yang melambangkan perjalanan spiritual menuju kesempurnaan.
Dalam tarian ini, para darwis berputar dengan tangan kanan menghadap ke langit (melambangkan penerimaan rahmat Allah) dan tangan kiri ke bawah (melambangkan pemberian cinta kepada dunia).
Gerakan berputar tanpa henti itu menggambarkan harmoni antara bumi dan langit, antara tubuh dan jiwa.
Pertunjukan Sema sering di adakan di Konya, terutama pada festival tahunan “Seb-i Arus”, yang berarti Malam Penyatuan — peringatan hari wafatnya Rumi setiap 17 Desember.
Pada momen ini, ribuan peziarah dari seluruh dunia datang ke Konya untuk merayakan cinta universal yang di ajarkan oleh sang sufi besar.
Konya: Kota Spiritual Turki
Kota Konya dikenal sebagai kota para sufi dan menjadi pusat spiritualisme Islam di Anatolia.
Selain makam Rumi, kota ini juga memiliki banyak masjid bersejarah seperti Masjid Alaeddin dan Masjid Selimiye.
Kehidupan di Konya berjalan damai, mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan Rumi: kesederhanaan, kebaikan, dan toleransi.
Bagi wisatawan dan peziarah, perjalanan ke Konya bukan hanya wisata religi, tetapi juga pengalaman budaya dan spiritual yang memperkaya jiwa.
Banyak yang mengatakan, setiap langkah menuju makam Rumi seolah membawa mereka lebih dekat kepada diri sejati dan kepada Tuhan.
Pelajaran Hidup dari Jalaluddin Rumi
Ajaran Rumi terus hidup hingga hari ini karena menyentuh inti kemanusiaan: cinta, kesabaran, dan pencarian makna hidup.
Beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil dari ajaran Rumi antara lain:
- Cinta adalah jalan menuju Tuhan.
Rumi mengajarkan bahwa cinta sejati tidak bersyarat, dan melalui cinta manusia dapat memahami kehadiran Ilahi. - Kedamaian berasal dari dalam diri.
Ia menekankan pentingnya introspeksi dan mengalahkan ego untuk mencapai ketenangan jiwa. - Perbedaan adalah keindahan ciptaan Tuhan.
Rumi percaya bahwa setiap manusia, apapun agamanya, adalah bagian dari satu kebenaran yang sama. - Musik dan seni sebagai sarana spiritual.
Melalui musik, puisi, dan tarian, jiwa manusia dapat terhubung dengan dimensi spiritual yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Ziarah ke Makam Jalaluddin Rumi di Konya, Turki, bukan sekadar perjalanan religi, melainkan perjalanan jiwa untuk menemukan makna cinta dan ketuhanan.
Rumi mengajarkan bahwa cinta adalah bahasa universal yang mampu menyatukan manusia tanpa batas agama, ras, atau budaya.
Di tengah dunia modern yang serba cepat dan materialistis, ajaran Rumi tetap relevan:
bahwa kedamaian sejati lahir dari hati yang mencintai, bukan dari kekuasaan atau harta.Konya, dengan makam Rumi yang megah dan suasana spiritualnya yang damai, terus menjadi saksi abadi bahwa cinta dan kebijaksanaan adalah warisan terbesar manusia untuk dunia.