Masjidku.id – Masjid King Abdullah di Amman, Yordania, memukau dengan kubah biru raksasa dan menjadi simbol harmoni antara tradisi Islam dan arsitektur modern.
Pendahuluan
Di jantung kota Amman, ibu kota Yordania, berdiri sebuah masjid megah yang memancarkan keindahan dan ketenangan — Masjid King Abdullah I atau sering disebut Masjid Kubah Biru. Dengan desain arsitektur yang memadukan nilai spiritual Islam dan modernitas, masjid ini menjadi salah satu landmark paling terkenal di Timur Tengah dan destinasi wisata religi utama di Yordania.
Masjid King Abdullah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Muslim, tetapi juga sebagai simbol toleransi dan kebudayaan. Setiap sudut bangunannya menggambarkan keanggunan Islam dan keterbukaan masyarakat Yordania terhadap keberagaman.
BACA JUGA : Makam Keramat di Pulau Jawa: Jejak Spiritual dan Sejarah
Sejarah Pembangunan Masjid King Abdullah
Masjid King Abdullah I dibangun pada tahun 1982 hingga 1989 oleh Raja Hussein bin Talal, cucu dari Raja Abdullah I — pendiri Kerajaan Yordania modern. Masjid ini didedikasikan untuk mengenang Raja Abdullah I bin Al-Hussein, yang dikenal sebagai tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan dan persatuan bangsa Arab setelah Perang Dunia I.
Raja Abdullah I adalah tokoh penting yang memimpin Yordania menuju stabilitas setelah masa penjajahan dan konflik regional. Karena jasa-jasanya yang besar, cucunya, Raja Hussein, memutuskan untuk membangun masjid megah ini sebagai bentuk penghormatan dan simbol spiritual bagi rakyat Yordania.
Arsitektur: Pesona Kubah Biru di Langit Amman
Masjid King Abdullah I terkenal dengan kubah biru raksasa yang menjadi ikon kota Amman. Dari kejauhan, kubahnya tampak berkilauan di bawah sinar matahari dan mendominasi pemandangan langit kota yang berbukit-bukit.
1. Gaya Desain dan Struktur
Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya Islam klasik dengan sentuhan modern.
- Desain kubah utama berdiameter 35 meter, di lapisi mozaik biru turquoise dan di hiasi dengan kaligrafi Arab yang memukau.
- Masjid ini juga memiliki dua menara tinggi setinggi sekitar 40 meter yang berdiri gagah di sisi kanan dan kiri, menjadi simbol kekuatan dan keseimbangan.
- Ruang utama berbentuk oktagonal (delapan sisi) yang juga melambangkan kesempurnaan dan harmoni dalam filosofi Islam.
2. Interior yang Megah dan Tenang
Bagian dalam masjid dapat menampung sekitar 7.000 jamaah di ruang utama, ditambah area pelataran luar yang mampu menampung 3.000 jamaah tambahan.
Interiornya sederhana namun elegan, dengan dominasi warna biru lembut dan abu-abu. Kubah bagian dalam dihiasi kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an yang melingkar indah, menciptakan suasana khusyuk bagi para jamaah.
Pencahayaan alami dari jendela-jendela kecil di sekitar kubah memberikan efek lembut dan tenang di ruang shalat, menambah nuansa spiritual yang dalam.
3. Sentuhan Modern dan Ramah Wisatawan
Berbeda dari masjid tradisional lain di Timur Tengah, Masjid King Abdullah juga dirancang terbuka bagi pengunjung non-Muslim di luar waktu shalat, dengan syarat berpakaian sopan dan menghormati etika tempat ibadah.
Hal ini menjadikannya sebagai simbol toleransi dan keterbukaan Yordania terhadap wisatawan dunia, sekaligus sarana edukasi tentang ajaran dan budaya Islam.
Makna Filosofis di Balik Desain
Masjid King Abdullah bukan sekadar bangunan monumental; setiap elemen arsitekturnya memiliki makna mendalam.
- Kubah biru melambangkan langit dan ketenangan spiritual, menggambarkan hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan.
- Delapan sisi bangunan utama merepresentasikan arah mata angin dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia.
- Menara kembar menggambarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta simbol panggilan adzan yang menyebar ke seluruh penjuru kota.
- Kaligrafi Arab yang menghiasi dinding dan kubah menjadi pengingat akan keindahan seni Islam yang selalu mengutamakan keagungan Tuhan.
Fungsi Sosial dan Keagamaan
Selain sebagai tempat shalat, Masjid King Abdullah juga berperan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Amman.
- Pusat Ibadah dan Kegiatan Keagamaan
Setiap hari, masjid ini di penuhi oleh jamaah untuk shalat lima waktu, serta menjadi lokasi utama untuk shalat Jumat dan perayaan Idulfitri serta Iduladha. - Tempat Edukasi dan Pencerahan Islam
Di area kompleks masjid, terdapat ruang belajar dan perpustakaan yang menyediakan literatur Islam dan sejarah Yordania. Kegiatan kajian dan seminar keagamaan sering di selenggarakan di sini untuk memperdalam pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam yang damai. - Destinasi Wisata Religi dan Budaya
Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Amman. Banyak turis mancanegara datang untuk menikmati keindahan arsitekturnya dan belajar tentang Islam serta sejarah kerajaan Yordania. - Pusat Kegiatan Sosial dan Amal
Masjid King Abdullah juga berperan dalam kegiatan sosial seperti pembagian makanan, santunan anak yatim, dan dukungan bagi keluarga kurang mampu di Amman.
Lokasi dan Akses
Masjid King Abdullah I terletak di Jabal al-Weibdeh, salah satu kawasan tertua dan paling bersejarah di Amman. Lokasinya strategis dan mudah di jangkau dari berbagai penjuru kota.
Masjid ini berada tidak jauh dari pusat pemerintahan, museum nasional, dan berbagai tempat wisata bersejarah. Karena letaknya di dataran tinggi, pengunjung dapat menikmati pemandangan panorama kota Amman dari pelataran masjid, terutama saat matahari terbenam.
Transportasi menuju masjid dapat menggunakan taksi atau bus kota. Area parkir luas juga tersedia bagi pengunjung lokal dan turis.
Nilai Budaya dan Simbol Nasional
Masjid King Abdullah I bukan hanya pusat spiritual, tetapi juga simbol nasional Yordania. Bagi masyarakat Amman, masjid ini mencerminkan nilai-nilai penting yang di pegang teguh bangsa Yordania: toleransi, kedamaian, dan persatuan.
Masjid ini sering di jadikan lokasi resmi penyelenggaraan acara keagamaan kenegaraan dan kunjungan tokoh-tokoh internasional. Kubah birunya bahkan menjadi ikon visual Yordania yang sering muncul dalam foto, kartu pos, dan materi promosi pariwisata negara.
Kesimpulan
Masjid King Abdullah I di Yordania adalah mahakarya arsitektur Islam modern yang menggabungkan keindahan spiritual, makna sejarah, dan simbol nasionalisme. Kubah birunya yang berkilau di bawah langit Amman menjadi saksi perpaduan antara iman dan seni, antara tradisi dan modernitas.Masjid ini tidak hanya memperkuat identitas keislaman rakyat Yordania, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan toleransi antarumat beragama.
Dengan keindahan dan kedamaiannya, Masjid King Abdullah I akan terus berdiri sebagai permata spiritual Yordania yang memancarkan pesan universal: bahwa Islam adalah agama keindahan, kedamaian, dan kasih sayang.
