Masjidku.id – Dengan mengadopsi teknologi sebagai bagian dari dakwah, santri memiliki potensi besar untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan nilai-nilai agama yang positif.
Dalam era digital yang semakin mendominasi kehidupan manusia, dakwah sebagai salah satu pilar penyebaran nilai-nilai agama juga mengalami perubahan signifikan. Gus Iqdam, seorang tokoh penting dalam dunia pesantren, menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk dakwah yang lebih efektif. Dalam sebuah kesempatan di Blitar, beliau berbicara di hadapan Zarnuzi, seorang santri Gontor asal Sidoarjo, untuk menjelaskan bagaimana pemanfaatan teknologi dapat memperluas jangkauan pesan agama.
BACA JUGA : Menelusuri Jejak Sejarah 3 Pesantren Tua di Kediri
Perkembangan Teknologi dan Dampaknya pada Dakwah
Dari mulai adanya media sosial, aplikasi pesan instan, hingga platform video, teknologi telah membuka jalan bagi para penceramah dan dai untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Gus Iqdam menyatakan bahwa dengan memanfaatkan berbagai alat komunikasi modern. Pesan-pesan keagamaan dapat di sampaikan dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan selera generasi muda saat ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Islam tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Relevansi Pesan Agama di Era Modern
Relevansi dari dakwah menjadi tantangan tersendiri di era modern. Banyak generasi muda yang cenderung merasa asing dengan metode dakwah konvensional yang kaku. Oleh karena itu, Gus Iqdam mendorong para santri untuk beradaptasi dan merangkul teknologi sebagai alat dalam penyebaran agama. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menjadi penerus tradisi, tetapi juga menjadi inovator dalam penyampaian pesan Islam.
Peran Santri dalam Memanfaatkan Teknologi
Zarnuzi, sebagai santri Gontor, mengungkapkan ketertarikannya terhadap penerapan teknologi dalam dakwah. Ia mengatakan bahwa banyak teman-temannya yang aktif di media sosial dan dapat menjangkau lebih banyak orang di bandingkan dengan metode tradisional. Pendapat tersebut di sambut baik oleh Gus Iqdam yang mengapresiasi inisiatif para santri untuk menjadi generasi yang peka terhadap perkembangan teknologi. Kemudian bersedia menggunakannya dalam kegiatan dakwah.
Pelatihan dan Pendidikan Teknologi untuk Santri
Untuk mewujudkan visi tersebut, Gus Iqdam menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan dalam bidang teknologi bagi santri. Hal ini bertujuan agar mereka tidak hanya mengandalkan insting, tetapi juga memiliki pengetahuan yang memadai mengenai alat dan platform yang dapat di gunakan untuk dakwah. Dengan pengetahuan yang cukup, santri dapat membuat konten yang berkualitas dan menarik perhatian generasi muda.
Etika dalam Berdakwah melalui Teknologi
Namun, pemanfaatan teknologi dalam dakwah bukan tanpa tantangan. Gus Iqdam mengingatkan bahwa etika dalam berdakwah harus tetap di utamakan. Penggunaan teknologi jangan sampai menyimpang dari ajaran agama dan mengakibatkan kontroversi. Santri diharapkan mampu menyaring informasi dengan bijak, sehingga bisa menghindari penyebaran berita bohong atau informasi yang tidak tepat.
Membangun Komunitas Digital yang Positif
Dalam konteks ini, santri diharapkan tidak hanya berperan sebagai konsumen teknologi, tetapi juga sebagai produsen konten yang positif. Gus Iqdam berpesan agar mereka membangun komunitas digital yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan. Komunitas seperti ini tidak hanya dapat memperkuat tali persaudaraan antar sesama santri, tetapi juga menjadi wadah untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan keislaman di dunia maya.
Kesimpulan: Masa Depan Dakwah di Tangan Santri Digital
Dengan mengadopsi teknologi sebagai bagian dari dakwah, santri memiliki potensi besar untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan nilai-nilai agama yang positif. Pesan Gus Iqdam dan semangat Zarnuzi menggambarkan harapan akan generasi muda yang sadar akan pentingnya teknologi dalam kehidupan beragama. Masa depan dakwah berada di tangan para santri yang siap mengeksplorasi dan memanfaatkan alat-alat modern demi kemajuan penyebaran nilai-nilai Islam di kalangan masyarakat luas.
