
Masjidku.id – Menelusuri makam, sejarah dan kisah kepemimpinan Umar bin Khattab, khalifah kedua yang dikenal adil, tegas, dan dicintai umat Islam.
Pendahuluan
Dalam sejarah Islam, nama Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu di kenal sebagai sosok pemimpin besar yang menegakkan keadilan dan ketegasan tanpa pandang bulu.
Sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar berhasil membawa umat Islam menuju masa kejayaan, memperluas wilayah kekuasaan, serta membangun sistem pemerintahan yang menjadi teladan hingga kini.
Kisah hidupnya menjadi inspirasi abadi bagi para pemimpin dunia, sementara makamnya di Madinah menjadi salah satu tempat suci yang banyak di kunjungi umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
Kisah Singkat Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir sekitar tahun 584 M di Kota Makkah, dari suku Quraisy yang terpandang. Sebelum masuk Islam, Umar di kenal sebagai sosok yang keras, pemberani, dan di segani. Namun, setelah menerima hidayah Allah, sifat kerasnya berubah menjadi ketegasan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan bagi umat.
Umar masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian, setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an yang di bacakan oleh adiknya, Fatimah binti Khattab.
Sejak saat itu, Islam mendapatkan kekuatan baru karena Umar secara terbuka menyatakan keislamannya, bahkan menantang siapa pun yang menentang Rasulullah ﷺ.
Beliau di kenal sebagai salah satu al-Khulafā’ ar-Rāsyidīn (Khalifah yang mendapat petunjuk) dan termasuk dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
BACA JUGA : Masjid Tertua Sumatra yang Masih Berdiri Hingga Kini
Kepemimpinan Umar bin Khattab
Setelah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar di angkat menjadi khalifah pada tahun 634 M.
Dalam masa kepemimpinannya selama 10 tahun, beliau membangun pondasi pemerintahan Islam yang kuat, teratur, dan berkeadilan.
Beberapa pencapaian besar di masa kepemimpinannya antara lain:
- Ekspansi Wilayah Islam
Di bawah kepemimpinan Umar, wilayah Islam meluas hingga mencakup Persia, Syam (Suriah), Mesir, Irak, dan sebagian besar Bizantium. - Pembentukan Sistem Administrasi Negara
Umar memperkenalkan sistem pemerintahan modern seperti diwan (departemen administrasi), pengadilan, dan pencatatan keuangan negara. - Menegakkan Hukum dan Keadilan
Tidak ada perbedaan antara rakyat dan penguasa di hadapan hukum. Umar sering turun langsung untuk memeriksa keadaan rakyatnya dan memastikan tidak ada yang tertindas. - Kehidupan Sederhana
Meski memimpin wilayah luas, Umar tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia tidur di tikar kasar, makan seadanya, dan menolak hidup mewah demi menjaga keadilan bagi rakyatnya. - Kebijakan Sosial yang Humanis
Umar memperhatikan kesejahteraan masyarakat miskin, anak yatim, dan lansia, bahkan yang bukan beragama Islam sekalipun.
Ketegasan dan keadilannya membuat beliau di juluki “Amirul Mukminin” (Pemimpin Orang Beriman) dan “Sang Khalifah yang Adil.”
Kematian dan Makam Umar bin Khattab
Umar bin Khattab wafat pada tahun 644 M (23 Hijriah) setelah di tikam oleh seorang budak bernama Abu Lu’lu’ah Al-Majusi ketika sedang memimpin salat Subuh di Masjid Nabawi, Madinah.
Meski luka parah, beliau masih sempat memberikan wasiat penting kepada para sahabat tentang kelanjutan pemerintahan Islam.
Dalam detik-detik terakhir hidupnya, Umar meminta izin kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk dimakamkan di sebelah Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Permintaan itu di kabulkan, sehingga makam Umar kini berada di dalam kompleks Masjid Nabawi, tepat di samping makam Nabi Muhammad ﷺ dan Abu Bakar.
Makam ini di kenal dengan sebutan Raudhah Asy-Syarifah, yang merupakan salah satu tempat paling mulia di bumi.
Nilai dan Teladan dari Umar bin Khattab
Kepemimpinan Umar bin Khattab menjadi teladan abadi bagi setiap generasi.
Beberapa nilai penting yang bisa di ambil dari sosok beliau antara lain:
- Keadilan yang Universal
Umar tidak pernah memihak siapa pun, bahkan jika yang bersalah adalah keluarganya sendiri. Ia menegakkan hukum dengan adil, tanpa membeda-bedakan status sosial. - Kepemimpinan yang Merakyat
Ia sering menyamar di malam hari untuk memeriksa kehidupan rakyatnya dan memastikan tidak ada yang kelaparan. - Kehidupan Sederhana di Tengah Kekuasaan
Meski menjadi penguasa besar, Umar hidup dalam kesahajaan. Ia tidak pernah menggunakan kekayaannya untuk kepentingan pribadi. - Konsistensi dalam Ibadah dan Ketakwaan
Umar dikenal sebagai ahli ibadah, banyak berpuasa, salat malam, dan selalu menangis ketika membaca Al-Qur’an.
Karakter inilah yang membuat beliau dirindukan oleh umat Islam di seluruh dunia hingga kini.
Makam Umar bin Khattab di Masjid Nabawi
Makam Umar berada di dalam kamar Aisyah (Hijr an-Nabawi), tepat di sebelah kanan makam Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Tempat ini tidak bisa dimasuki jamaah, namun bisa terlihat dari luar pagar emas berukir yang menghiasi sisi timur Masjid Nabawi.
Ziarah ke makam Umar bin Khattab menjadi bagian dari perjalanan spiritual umat Islam saat berkunjung ke Madinah.
Para peziarah biasanya membaca doa, mengirimkan salam, dan merenungkan keteladanan beliau yang luar biasa.
Letak makam tiga sahabat besar ini berdampingan menjadi simbol kuat persaudaraan, perjuangan, dan kesetiaan dalam menegakkan ajaran Islam.
Warisan dan Pengaruh Umar bin Khattab
Warisan kepemimpinan Umar bin Khattab tidak hanya terbatas pada masa hidupnya, tetapi juga terus menginspirasi dunia hingga kini.
Banyak pemimpin modern meneladani prinsip kepemimpinannya, seperti keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan kepemimpinan berintegritas.
Sistem administrasi dan keuangan yang ia bangun menjadi dasar bagi tata kelola pemerintahan Islam di masa setelahnya.
Bahkan, sejarawan Barat seperti Michael H. Hart menempatkan Umar bin Khattab dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah, menandakan besarnya kontribusi beliau bagi peradaban dunia.
Kesimpulan
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu adalah teladan pemimpin sejati — tegas, adil, dan rendah hati.
Makam beliau di Masjid Nabawi, bersebelahan dengan Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq, menjadi pengingat akan jasa besar dan ketulusan perjuangannya bagi Islam.Sosoknya mengajarkan bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin bukan terletak pada kekuasaan, melainkan pada keadilan dan kasih sayang terhadap rakyatnya.
Itulah sebabnya, meski telah wafat lebih dari 14 abad yang lalu, Umar bin Khattab tetap dirindukan dan dihormati oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia. 🌙🕌