
Masjidku.id – Masjid Al Kairouan di Tunisia dikenal sebagai masjid tertua di Afrika dan menjadi pusat peradaban Islam dengan sejarah panjang dan arsitektur megah.
Afrika Utara memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam, dan salah satu bukti peninggalan terpentingnya adalah Masjid Al-Kairouan di Tunisia. Masjid ini bukan hanya sekadar rumah ibadah, melainkan juga simbol keilmuan, peradaban, dan pusat penyebaran Islam di benua Afrika.
Dikenal sebagai masjid tertua di Afrika, Masjid Al-Kairouan berdiri megah selama lebih dari 13 abad dan masih menjadi tujuan ziarah sekaligus wisata sejarah umat Islam hingga kini.
Sejarah Singkat Masjid Al Kairouan
Masjid Al-Kairouan, atau sering disebut Masjid Agung Kairouan (Great Mosque of Kairouan), didirikan pada tahun 670 M oleh Uqba bin Nafi, seorang jenderal Muslim dari Dinasti Umayyah. Beliau mendirikan kota Kairouan sebagai pusat militer sekaligus pusat dakwah Islam di Afrika Utara.
Masjid ini awalnya di bangun dengan material sederhana dari tanah liat dan batu. Kemudian di perluas dan di perindah oleh berbagai dinasti Islam, seperti Aghlabiyah, Fatimiyah, dan Zirid.
BACA JUGA : Makam Imam Malik di Madinah: Sejarah dan Keutamaannya
Peran Masjid Al Kairouan dalam Peradaban Islam
- Pusat Dakwah dan Penyebaran Islam
Dari Kairouan, ajaran Islam menyebar luas ke wilayah Maghrib (Afrika Utara) hingga Andalusia (Spanyol Muslim). - Pusat Pendidikan Islam
Masjid ini menjadi tempat lahirnya salah satu universitas tertua di dunia. Ulama dari berbagai wilayah datang untuk belajar fiqih, hadis, dan bahasa Arab di sini. - Simbol Identitas Umat
Masjid Al-Kairouan bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat budaya dan politik umat Muslim Afrika Utara pada masa kejayaan Islam.
Arsitektur Masjid Al Kairouan
Arsitektur masjid ini menggambarkan perpaduan gaya Islam klasik dengan pengaruh lokal Afrika Utara.
- Ruang Shalat Luas
Masjid memiliki ruang salat utama yang di topang ratusan pilar marmer dan granit, memberikan kesan megah dan kokoh. - Menara Tertua di Dunia Islam Barat
Menara setinggi hampir 31 meter ini di bangun pada abad ke-8 dan di anggap sebagai salah satu menara masjid tertua yang masih berdiri. - Mihrab Indah
Mihrab di hiasi dengan keramik dan mosaik Bizantium, menunjukkan perpaduan seni Islam dan pengaruh budaya lain. - Halaman Dalam (Courtyard)
Bagian tengah masjid memiliki halaman luas dengan lantai marmer putih yang indah, sering di gunakan untuk aktivitas jamaah.
Keunikan Masjid Al-Kairouan
- Masjid Tertua di Afrika
Menjadi masjid pertama yang di bangun di benua Afrika dan tetap aktif di gunakan hingga kini. - Warisan Dunia UNESCO
Kota Kairouan, termasuk Masjid Agung, di akui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1988. - Inspirasi Arsitektur Islam
Desain masjid ini menjadi model bagi pembangunan masjid-masjid lain di Afrika Utara, Maroko, hingga Andalusia.
Peran Spiritual dan Wisata Religi
Masjid Al-Kairouan hingga kini menjadi salah satu destinasi wisata religi utama di Tunisia. Umat Muslim dari berbagai negara datang untuk:
- Berziarah dan beribadah.
- Menelusuri jejak sejarah peradaban Islam.
- Menyaksikan keindahan arsitektur kuno yang penuh makna.
Selain itu, kota Kairouan sendiri di juluki sebagai “Kota Seribu Masjid” karena keberadaan masjid bersejarah lainnya, dengan Masjid Al-Kairouan sebagai pusatnya.
Tantangan dan Pelestarian
Sebagai bangunan bersejarah, Masjid Al-Kairouan menghadapi tantangan dalam hal pelestarian. Faktor usia, cuaca, serta perkembangan modern menuntut adanya perawatan berkelanjutan agar warisan berharga ini tetap terjaga. Pemerintah Tunisia bersama UNESCO telah melakukan restorasi untuk mempertahankan keaslian masjid.
Kesimpulan
Masjid Al-Kairouan di Tunisia adalah masjid tertua di Afrika sekaligus salah satu simbol penting penyebaran Islam di dunia. Dengan sejarah panjang sejak abad ke-7, perannya sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan kebudayaan menjadikannya landmark peradaban Islam.
Hingga kini, Masjid Al-Kairouan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga bukti nyata kejayaan Islam yang perlu dijaga dan di wariskan kepada generasi mendatang.