
Sejarah Singkat Masjid Ceng Ho
Masjidku.id – Masjid Ceng Ho merupakan salah satu rumah ibadah unik di Indonesia karena memadukan unsur budaya Tionghoa dengan nilai-nilai Islam. Nama masjid ini di ambil dari Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah muslim asal Tiongkok yang terkenal dengan ekspedisi maritimnya ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara pada abad ke-15.
Pembangunan Masjid Ceng Ho di Surabaya di mulai pada tahun 2001 dan di resmikan pada tahun 2002. Kehadiran masjid ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap jasa Laksamana Cheng Ho yang di kenal sebagai tokoh penyebar perdamaian dan toleransi antarbudaya.
Selain di Surabaya, konsep masjid bergaya Tionghoa ini juga di adopsi di beberapa kota lain di Indonesia, seperti Palembang, Pasuruan, dan Banyuwangi. Semua masjid ini memiliki ciri khas yang sama, yaitu arsitektur dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kuat.
Arsitektur Unik Perpaduan Dua Budaya
Hal pertama yang mencuri perhatian dari Masjid Ceng Ho adalah desain arsitekturnya. Berbeda dengan masjid pada umumnya yang di dominasi kubah, masjid ini mengusung bentuk menyerupai kelenteng Tionghoa. Warna merah, hijau, dan emas mendominasi bangunan, mencerminkan kekayaan budaya Tiongkok.
Di bagian gerbang utama, terdapat ornamen khas Tionghoa yang di padukan dengan kaligrafi Arab. Hal ini menunjukkan harmoni antara dua budaya besar yang menyatu dalam satu rumah ibadah. Kubah kecil tetap hadir di atas masjid sebagai simbol identitas Islam, namun tetap serasi dengan elemen arsitektur Tionghoa.
Selain itu, ukiran naga dan burung phoenix pada beberapa sudut bangunan mempertegas identitas Tionghoa. Namun, simbol tersebut tidak bertentangan dengan nilai Islam karena hanya berfungsi sebagai ornamen seni, bukan sebagai objek yang di sembah.
Filosofi di Balik Masjid Ceng Ho
Masjid ini tidak hanya unik dari segi arsitektur, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam. Perpaduan budaya dalam desainnya mencerminkan nilai toleransi, keberagaman, dan persatuan. Pesan yang ingin di sampaikan adalah bahwa Islam bisa hadir dalam berbagai bentuk budaya tanpa kehilangan esensinya.
Laksamana Cheng Ho sendiri di kenal sebagai tokoh muslim yang menyebarkan ajaran Islam dengan cara damai. Kehadiran masjid ini di harapkan mampu menjadi simbol dakwah Islam yang ramah, terbuka, dan menjunjung tinggi persaudaraan antarumat beragama.
Aktivitas dan Kegiatan di Masjid Ceng Ho
Sebagai pusat ibadah, Masjid Ceng Ho rutin menggelar kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian, dan kajian Islam. Namun, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang banyak di kunjungi masyarakat dari berbagai daerah.
Kegiatan sosial, seperti bakti sosial, santunan anak yatim, hingga acara budaya, juga sering diadakan di kompleks masjid. Kehadiran kegiatan tersebut semakin memperkuat peran Mesjid Ceng Ho sebagai pusat interaksi sosial masyarakat.
Selain itu, banyak wisatawan mancanegara yang tertarik mengunjungi masjid ini karena desainnya yang unik. Masjid Ceng Ho pun menjadi ikon wisata religi sekaligus destinasi budaya di Surabaya.
Peran Masjid Ceng Ho dalam Membangun Toleransi
Masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kerukunan antarumat beragama. Dengan desain yang memadukan budaya Tionghoa dan Islam, masjid ini menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang budaya bukan penghalang untuk hidup berdampingan secara damai.
Banyak komunitas lintas agama dan budaya yang menjadikan Mesjid Ceng Ho sebagai contoh nyata bagaimana toleransi bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran masjid ini pun semakin memperkaya keragaman budaya dan agama di Indonesia.
Kesimpulan
Masjid Ceng Ho adalah bukti nyata bagaimana Islam bisa hadir berdampingan dengan budaya lain tanpa kehilangan identitas. Dengan arsitektur khas Tionghoa, sejarah yang kuat, serta aktivitas sosial yang bermanfaat, masjid ini menjadi simbol persaudaraan dan toleransi.
Sebagai ikon wisata religi dan budaya di Surabaya, Mesjid Ceng Ho tidak hanya memperkuat syiar Islam, tetapi juga menjadi pengingat bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga. Kehadiran masjid ini akan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga harmoni dan persatuan bangsa.