
Masjidku.id – Kamboja mungkin lebih di kenal dengan mayoritas penduduknya yang beragama Buddha, namun di ibu kotanya, Phnom Penh, terdapat komunitas Muslim yang cukup aktif. Keberadaan mereka di tandai dengan hadirnya beberapa masjid yang berdiri di berbagai sudut kota. Masjid-masjid di Phnom Penh bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial, pendidikan, dan budaya bagi masyarakat Muslim di Kamboja.
Sejarah Islam di Phnom Penh
Islam mulai masuk ke Kamboja melalui pedagang dari Arab, India, dan Melayu sejak abad ke-12. Komunitas Muslim terbesar di Kamboja adalah Cham, keturunan bangsa Cham yang berasal dari Kerajaan Champa (Vietnam tengah). Di Phnom Penh, mereka membangun masjid sebagai simbol kehadiran sekaligus sarana menjaga identitas keislaman.
Meskipun jumlahnya minoritas (sekitar 2% dari populasi), komunitas Muslim di Phnom Penh memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan dan keberagaman agama di Kamboja.
Masjid-Masjid Terkenal di Phnom Penh
- Masjid Al-Serkal (Masjid Besar Phnom Penh)
Masjid ini adalah yang terbesar dan paling terkenal di Phnom Penh. Dibangun dengan arsitektur modern, masjid ini menjadi pusat ibadah Jumat serta berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Masjid Al-Serkal sering di kunjungi wisatawan Muslim dari mancanegara karena lokasinya strategis di pusat kota. - Masjid Nurul Iman
Terletak di kawasan komunitas Cham, masjid ini menjadi tempat ibadah sekaligus pusat pendidikan agama bagi anak-anak Muslim. Kegiatan belajar mengaji dan madrasah rutin di gelar di sini. - Masjid Yousef
Salah satu masjid bersejarah yang dibangun oleh komunitas Muslim setempat. Meski berukuran lebih kecil, masjid ini tetap ramai terutama saat bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. - Masjid-Masjid Komunitas Cham
Di beberapa area pinggiran Phnom Penh, terdapat masjid-masjid kecil milik komunitas Cham. Bentuknya sederhana, namun memiliki fungsi vital sebagai pusat kehidupan sosial dan spiritual.
Fungsi Sosial dan Budaya Masjid
Selain berfungsi sebagai tempat salat, masjid di Phnom Penh juga memiliki peran lebih luas, di antaranya:
- Pusat Pendidikan Islam: Banyak masjid menyelenggarakan kelas mengaji, madrasah, dan pengajian rutin.
- Kegiatan Sosial: Masjid menjadi tempat berkumpulnya komunitas untuk berbagi, baik melalui zakat, sedekah, maupun bantuan kemanusiaan.
- Simbol Identitas Muslim: Di tengah dominasi budaya Buddha, masjid berperan menjaga eksistensi Muslim Cham dan memperkuat identitas mereka.
- Destinasi Wisata Religius: Wisatawan Muslim dari Malaysia, Indonesia, dan Timur Tengah sering berkunjung untuk beribadah sekaligus mempelajari jejak Islam di Kamboja.
Arsitektur Masjid di Phnom Penh
Masjid-masjid di Phnom Penh menampilkan kombinasi arsitektur modern dan tradisional. Masjid Al-Serkal misalnya, berdiri megah dengan kubah besar dan menara tinggi, mirip masjid-masjid di Timur Tengah. Sementara masjid komunitas Cham sering kali sederhana dengan dinding kayu atau beton polos, namun tetap kental dengan nuansa lokal dan penuh kehangatan.
Kehidupan Muslim di Phnom Penh
Komunitas Muslim di Phnom Penh hidup berdampingan dengan masyarakat Buddha. Mereka dikenal sebagai pedagang, nelayan, serta pengusaha kuliner halal yang kini semakin populer di kalangan wisatawan Muslim. Masjid menjadi titik utama dalam menjaga keharmonisan serta memperkuat tradisi Islam yang diwariskan secara turun-temurun.
Kesimpulan
Masjid di Phnom Penh bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial, budaya, dan pendidikan bagi komunitas Muslim di Kamboja. Dari Masjid Al-Serkal yang megah hingga masjid-masjid sederhana milik komunitas Cham, semua memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi Islam di negara mayoritas Buddha ini. Kehadiran masjid juga memperlihatkan keragaman yang indah, menjadikan Phnom Penh sebagai salah satu destinasi menarik bagi wisatawan Muslim yang ingin menelusuri jejak Islam di Asia Tenggara.