
1. Sekilas Tentang Mojokerto dan Wisata Religi
Masjidku.id – Mojokerto, Jawa Timur, di kenal sebagai daerah yang sarat akan sejarah dan budaya. Selain sebagai pusat peninggalan Kerajaan Majapahit, Mojokerto juga memiliki banyak situs ziarah yang populer, baik berupa makam tokoh Islam, petilasan leluhur, maupun peninggalan sejarah berbentuk candi.
Hal ini menjadikan Mojokerto bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga tujuan ziarah religi bagi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
2. Makam Wali dan Tokoh Islam
Salah satu daya tarik utama situs ziarah Mojokerto adalah makam tokoh Islam yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur.
- Makam Sunan Mojoagung
Terletak di Kecamatan Mojoagung, makam ini di yakini sebagai tempat peristirahatan salah satu wali penyebar Islam di wilayah Mojokerto. Setiap hari, makam ini ramai di ziarahi, terutama pada malam Jumat dan bulan Ramadan. - Makam Raden Wijaya (dalam versi masyarakat Islam Jawa)
Sebagian masyarakat menyebutkan bahwa tokoh pendiri Majapahit juga di hormati sebagai sosok yang memiliki peran spiritual. Meski versi sejarah berbeda, tradisi ziarah di situs ini tetap lestari.
3. Peninggalan Majapahit sebagai Situs Ziarah
Mojokerto terkenal sebagai pusat Kerajaan Majapahit. Banyak situs peninggalan kerajaan yang kini menjadi tujuan wisata sejarah sekaligus ziarah budaya, di antaranya:
- Candi Tikus
Sebuah candi petirtaan yang di yakini sebagai tempat ritual pemujaan dan pembersihan diri di era Majapahit. Kini, tempat ini menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus simbol spiritual. - Candi Bajang Ratu
Gerbang megah dari era Majapahit yang kerap di jadikan tujuan ziarah budaya. Arsitekturnya yang kokoh masih menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. - Gapura Wringin Lawang
Gapura raksasa ini melambangkan kejayaan Majapahit. Banyak orang datang tidak hanya untuk wisata, tetapi juga untuk berziarah budaya dengan merenungkan kebesaran sejarah leluhur.
4. Tradisi Ziarah di Mojokerto
Masyarakat Mojokerto memiliki tradisi ziarah yang sudah turun-temurun. Beberapa hal yang biasa dilakukan peziarah diantaranya:
- Membaca doa dan tahlil di makam wali atau tokoh spiritual.
- Menghormati peninggalan sejarah dengan menjaga kebersihan situs.
- Melakukan ziarah budaya, yakni menghargai peninggalan Majapahit sebagai warisan leluhur.
Tradisi ini menjadikan Mojokerto sebagai kawasan dengan perpaduan harmoni antara Islam dan warisan Hindu-Buddha.
5. Wisata Spiritual dan Edukatif
Ziarah di Mojokerto bukan hanya sekadar kegiatan spiritual, tetapi juga bernilai edukatif. Pelajar dan peneliti sejarah sering mengunjungi situs-situs ini untuk mempelajari perkembangan agama, budaya, dan politik di masa lalu.
Selain itu, Mojokerto juga menghadirkan wisata alam di sekitar situs, seperti perbukitan dan sungai yang menambah kenyamanan bagi peziarah dan wisatawan.
6. Akses dan Fasilitas
Mojokerto mudah dijangkau dari Surabaya dengan perjalanan darat sekitar 1,5 jam. Situs-situs ziarah umumnya telah dilengkapi dengan:
- Area parkir yang memadai.
- Tempat beristirahat dan warung makan.
- Pemandu lokal yang siap menjelaskan sejarah situs.
Pengunjung disarankan menjaga etika saat berziarah, berpakaian sopan, dan menghormati tradisi lokal.
7. Makna Spiritual Situs Ziarah Mojokerto
Bagi masyarakat, berziarah ke makam wali maupun situs peninggalan Majapahit memiliki makna spiritual mendalam. Hal ini menjadi:
- Pengingat sejarah tentang perjuangan leluhur.
- Media introspeksi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
- Jembatan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan generasi sekarang.
Kesimpulan
Situs ziarah Mojokerto merupakan kombinasi wisata religi dan sejarah. Dari makam wali, tradisi Islam, hingga peninggalan Majapahit, semuanya menjadi bukti kekayaan budaya dan spiritual Mojokerto.
Kegiatan ziarah di sini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan sejarah bangsa. Dengan pelestarian yang baik, Mojokerto akan terus menjadi destinasi wisata religi sekaligus pusat pembelajaran sejarah yang penting di Indonesia.